Laman

Kamis, 12 Februari 2015

Laporan Praktikum Mengenai Kandungan Urine



Laporan Praktikum Mengenai
Kandungan Urine








A.   Tujuan

Mengetahui Kandungan pH, ammonia, glukosa, dan protein dalam urine

B.   Alat Dan Bahan

1.      4 buah tabung reaksi
2.      Rak tabung reaksi
3.      Pipet tetes
4.      Pembakar spiritus
5.      Penjepit tabung
6.      Urine
7.      Kertas lakmus pH
8.      Larutan Biuret
9.      Larutan Benedict

C.   Cara Kerja

A.   Mengukur pH Urine
1.      Masukkan kertas lakmus ke dalam urine
2.      Amati perubahan warnanya
3.      Cocokkan dengan pH standar urine
B.   Mengetahui bau ammonia di dalam urine
1.      Masukkan 2 ml urine ke dalam tabung reaksi
2.      Panaskan dengan pembakar spiritus
3.      Bagaimana baunya?
C.   Uji glukosa dalam urine
1.      Masukkan 2 ml urine ke dalam tabung reaksi
2.      Berilah 5 tetes larutan benedict
3.      Panasi dengan pembakar spiritus dan amati perubahan warna
D.   Uji protein dalam urine
1.      Masukkanlah 2 ml urine ke dalam tabung reaksi
2.      Berilah 5 tetes larutan biuret
3.      Diamkan selama 5 menit
4.      Amati perubahan warna

D.    Hasil Pengamatan

Urine ke
pH urine
Uji bau ammonia
Uji glukosa
Uji Protein
1
6
pesing
kuning keruh
kuning bening
2
6
pesing
kuning keruh
kuning bening
3
6
pesing
kuning keruh
kuning bening
4
6
pesing
kuning keruh
kuning bening

E.     Kesimpulan

1.      pH 6 adalah derajat keasaman normal urine
2.      Bau pesing menunjukkan adanya kandungan ammonia
3.      Warna kuning keruh menunjukkan kandungan glukosa 1-1,5 %
4.      Warna kuning bening menunjukkan tidak ada kandungan protein

TUGAS IPA Pratikum CI2 OPTIK



TUGAS IPA Pratikum CI2
OPTIK
02. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR

Tujuan Percobaan:
Menyelidiki sifat pemantulan cahaya pada cermin datar.
Alat/Bahan  yang digunakan
Nama Alat/Bahan
Jumlah

Nama Alat/Bahan
Jumlah
Meja optik
1

Rumah lampu
1
Rel presisi
1

Kaki rel
2
Pemegang slaid diafragma
1

Catu daya
1
Diafragma 1 celah
1

Kabel penghubung
2
Tumpakan berpenjepit
3

Kertas HVS
3
Cermin kombinasi
1

Mistar 30 cm
1
Lensa +100 mm
1

Busur derajat
1

Persiapan Percobaan:
1.    Susunlah alat-alat  dengan urutan: sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optic. Lensa dipasang pada jarak 10 cm dari sumber cahaya. Jika perlu, putarlah lampu sehingga filamennya pada posisi  tegak. Letakkan kertas HVS di atas meja optic.
2.    Taruhlah cermin kombinasi di atas kertas, permukaan datarnya  menghadap diafragma.
3.    Hubungkan catu daya ke sumber tegangan PLN.
4.    Pilihlah tegangan keluaran catu daya 12 volt dengan jalan memutar tombol pemilih tegangan pada catu daya itu
5.    Hubungkan catu daya dengan sumber cahaya. Coba nyalakan catu daya
6.    Pada saat lampu menyala, seharusnya pada kertas tampak jelas berkas sinar sempit. Jika tidak berhasil, geser lensa dengan merubah posisi tumpakan berpenjepit ke kanan dank e kiri sampai tampak jelas sinar sempit.
Langkah- langkah percobaan
1.    Pindahkan cermin kombinasi dan gambarkan garis ab pada kertas hvs , letakkanlah kertas tersebut di atas meja optik. Letakkan kembali cermin kombinasi dengan permu dipasang pada jarak 10 cm dari sumber cahaya. Jika perlu, putarlah lampu sehingga filamennya pada posisi  kaan datar berimpit dengan garis AB.

2.    Nyalakan lampu , arahkan sinar datang(sinar yang keluar dari diafragma) kea rah permukaan  datar(dianggap sebagai cermin datar). Putar meja optic atau kertas agar sinar datang membentuk sudut.
3.    Garislah jejak-jejak sinar pada kertas HVS.
4.    Mmatikan lampu, ambillah kertas hvs dari meja optik. Buatlah garis tegak lurus pada garis vertical di titik O. Garis tegak lurus pada O itu disebut garis normal.
5.    Ukurlah besar sudut d dan p , lalu masukkanlah hasil pengukuran itu pada tabel hasil pengamatan
6.    Lakukan 3 kali percobaan dengan langkah yang sama dengan no 1 s/d no 5 pada kertas HVS yang berbeda dengan sudut datang yang berbeda-beda
Hasil Pengamatan
1.a. Sudut datang (d) ialah sudut antara.... dan..
   b. Sudut pantul (p) ialah sudut antara...dan.
2
No
Sudut datang(d)
Sudut pantul(p)
1
15
15
2
20
20
3
25
25

Kesimpulan
1.    Pada cermin datar sinar datang akan dipantulkan menjadi sinar pantul
2.    Pada cermin datar besarnya sudut pantul sama dengan sudut datang












 04.PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEKUNG

Tujuan Percobaan
Menyelidiki sifat-sifat cahaya pada cermin cekung
Alat/Bahan Yang Digunakan
Nama Alat/Bahan
Jumlah

Nama Alat/Bahan
Jumlah
Meja optic
1

Rumah lampu
1
Rel presisi
1

Kaki rel
2
Pemegang slaid diafragma
1

Catu daya
1
Diafragma 5 celah
1

Kabel penghubung
2
Tumpakan berpenjepit
3

Kertas HVS
3
Cermin kombinasi
1

Mistar 30 cm
1
Lensa +100 mm
1

Pensil
1

Persiapan Percobaan
1.    Susunlah alat-alat dengan urutan sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optik
2.    Buatlah garis A dan B pada kertas HVS, lalu letakkan kertas itu di atas meja optik
3.    Lakukan pengaturan seperlunya pada sumber cahaya dan catu daya seperti pada percobaan sebelumnya. Atur (geser) keping penutup agar diafragma hanya menghasilkan 3 celah lalu nyalakan sumber cahaya. Aturlah jarak lensa terhadap sumber cahaya agar didapat sinar yang sejajar dan jelas pada meja optik (kertas)

Langkah-langkah Percobaan
1.    Dengan menggeseser meja optik atau kertas, aturlah agar berkas sinar datang yang tengah berimpit dengan garis NO pada kertas
2.    Hadapkan cermin kombinasi bagian cekungnya ke sumber cahaya. Atur cermin agar sinar pantul yang ditengah berimpit dengan NO
3.    Gambarlah garis permukaan cermin dan tandailah semua jejak sinar datang dan sinar pantul (jangan digaris dulu). Matikan catu daya
4.    Angkatlah cermin, garislah jejak-jejak sinar datang dan sinar pantul dengan mistar
5.    Berilah tanda panah pada sinar datang dan sinar pantul.
6.    Ubahlah diafragma 5 celah menjadi diafragma 1 celah dengan cara menggeser kedua keping penutup. Hidupkan catu-daya, arahkan sinar 1celah pada sinar pantul
7.    Ulangi untuk masing-masing jejak sinar pantul yang telah digaris. Kemanakah sinar pantul cermin cekung?
8.    Tempelkan hasil percobaan yang telah dilakukan
Hasil Pengamatan



 

05.Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung
Tujuan
Mengetahui sifat pemantulan cahaya pada cermin cembung
Alat dan Bahan
Nama Alat
Jumlah
Meja Optik
1
Rel Presisi
1
Pemegang slaid diafragma
1
Diafragma 1 celah
1
Tumpakan berpenjepit
3
Cermin cembung
1
Busur derajat
1
Lensa +100 mm
1
Rumah lampu
1
Kaki rel
2
Catu-daya
1
Kabel penghubug
2
Kertas HVS
3
Mistar 30 cm
1
Pensil
1

Hasil Pengamatan





 







               


 








                                            






Kesimpulan
1. Perpanjangan garis garis sinar pantul ke arah belakang cermin cembung, sehingga berpotongan di suatu titik. Titik itu disebut titik fokus
2.Pada cermin cembung
a.sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari Titik fokus
b. Sinar yang datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama


06.Pemantulan Cahaya Pada Kaca Setengah Lingkaran

Tujuan
Menyelidiki hubungan antara sinar datang dan sinar bias pada pembiasan dari udara ke kaca dan dari kaca ke udara
Alat dan Bahan
Nama Alat
Jumlah
Meja Optik
1
Rel Presisi
1
Pemegang slaid diafragma
1
Diafragma 1 celah
1
Tumpakan berpenjepit
3
Kaca setengah lingkaran
1
Busur derajat
1
Lensa +100 mm
1
Rumah lampu
1
Kaki rel
2
Catu-daya
1
Kabel penghubug
2
Kertas HVS
3
Mistar 30 cm
1
Pensil
1

Hasil Pengamatan
NO
Sudut Datang (d)
Sudut Bias (b)
1
20o
25o
2
35o
40o
3
40o
45o
4
50o
55o
5
55o
60o
6
60o
65o




Kesimpulan
1.Apabila sinar datang dari udara masuk ke kaca maka sinar akan dibelokkan oleh kaca. Pembelokan disebut Pembiasan
2.Pada pembiasan dari udara ke kaca, sudut bias yang terjadi akan lebih besar dari sudut datang
3.Apabila sinar datang dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat yang terkadi adalah dibelokkan

















07. Pemantulan Sempurna
Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari – hari
Kompetensi Dasar
6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa
Tujuan Percobaan
Menyelidiki terjadinya pemantulan sempurna
Alat/Bahan Yang Digunakan
No. Katalog
Nama alat/Bahan
jml
No. Katalog
Nama alat/Bahan
jml
FPT 16.01
Meja optik
1
FPT 16.04
Kaki rel
2
FPT 16.02
Rel Presisi
1
FPT 16.05
Rumah lampu
1
FPT 16.06
Pemegang slaid diafragma
1
KAL 60
Catu-daya
1
FPT 16.14
Lensa +100 mm
1
KAL 98
Kabel penghubung
2
FPT 16.09
Diafragma 1 celah
1
-
Kertas HVS
1
FPT 16.18
Kaca setengah ligkaran
1
-
Mistar 30 cm
1
FPT 16.17
Tumpakan berpenjepit
3
-
Busur derajat
1

Persiapan percobaan:
1.    Susun alat alat dengan urutan: sumber cahaya, lensa(kondensor), diafragma, meja optik
2.    Lensa diletakkan pada jarak 10 cm dari sumber cahaya
3.    Pada HVS, gambarlah dua titik berpotongan tegak lurus (O) di tengah kertas
4.    Letakkan kertas HVS pada meja optik
5.    Letakkankaca setengah lingkaran di atas kertas HVS, usahakan agar tengah-tengah kaca setengah lingkaran terletak di titik O
Langkah langkah percobaan:
1.    Nyalakan catu-daya,arahkan berkas sinar datang agar masuk dalam kacamenuju ke titik O
2.    Perhatika sinar bias yang keluar dari kaca, putarlah kertas bersama kaca perlahan lahan sehingga sinar bias bergeser ke arah garis. Putarlah terus perlahan- lahan sehingga sudut bias akan berhimpit dengan garis            Catatan:                                                                                                                       Percobaan ini perlu dilakukan denga cermat. Pada saat sinar bias akan berhimpit denga garis, sinar bias akan berangsur- angsur hilang,dan akan tampak sinar pantul.
3.    Berilah tanda pada sinar datang saat sinar bias berimpit dengan garis tengah. Pada keadaan ini sudut datangnya disebut sudut batas.
4.    Putarlah kaca perlahan lahan enadi sinar pantul. Pada keadaan ini terjadi pemantulan sempurna.Tandai sinar baru ini.
5.    Angkatlah kaca, Gambarkan sinar datang, sinar bias, dan sinar pantul
6.    Tempelkan hasilnya pada hasil pengamatan
Kesimpulan
1.    Pada pembiasan dari kaca (medium lebih rapat) masuk ke udara (medium kurang rapat maka sinar biasnya melenceng dari garis normal
2.    Sudut batas adalah sudut datang yang menghasilkan sinar bias yang berimpit dengan garis
3.    Pemantulan sempurna terjadi bila sudut datangnya 45 derajat




08. PEMBIASAN PADA KACA PLAN PARAREL
Standar kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari – hari
Kompetensi Dasar
6.3  Menyelidiki sifat pembiasan pada kaca plan- pararel
Alat/Bahan yang digunakan
No. Katalog
Nama alat/Bahan
jml
No. Katalog
Nama alat/Bahan
jml
FPT 16.01
Meja optik
1
FPT 16.04
Kaki rel
2
FPT 16.02
Rel Presisi
1
FPT 16.05
Rumah lampu
1
FPT 16.06
Pemegang slaid diafragma
1
KAL 60
Catu-daya
1
FPT 16.14
Lensa +100 mm
1
KAL 98
Kabel penghubung
2
FPT 16.09
Diafragma 1 celah
1
-
Kertas HVS
1
FPT 40
Balok kaca
1
KSM 25
Penggaris logam
1
FPT 16.17
Tumpakan berpenjepit
3
-
Busur derajat
1
Persiapan percobaan:
1.    Susun alat alat dengan urutan: sumber cahaya, lensa(kondensor), diafragma, meja optik
2.    Pada HVS, gambarlah dua titik berpotongan tegak lurus (O) di tengah kertas
3.    Pada titik potong kedua garis tersebut, buatlah garis- garis bersudut 20o, 30o, 40o, dst.
4.    Letakkan kertas HVS pada meja optik dan balok kaca di atas kertas
5.    Lensa diletakkan pada jarak 10 cm dari sumber cahaya dan aturlah lampu sehingga filamennya tegak
Langkah langkah percobaan:
1.    Nyalakan catu-daya ke sumber tegangan PLN. Pastikan catu-daya delam keadaan tidak bekerja (mati)
2.    Aturlah tegangan keluaran catu-daya pada tegangan 12 volt, kemudian hidupkan catu daya sehingga dihasilkan berkas cahaya dari sumber cahaya
3.    Geser kertas sehingga sinar datang berimpit dengan garis yang bersudut 20o terhadap garis panjang. Dengan demikian sudut datang sama dengan 20o
4.    Tarik garis tepat pada sisi belakang kaca plan-pararel kemudian buatlah 2 tanda silang tepat pada sinar yang keluar( meninggalkan) dari kaca plan pararel
5.    Singkirkan kaca plan parallel dan buatlah garis normal n untuk mengetahui r’ (sudut arah sinar saat meninggalkan kaca plan parallel)
6.    Ukurlah sudut bias dan r’, lalu isikan hasilnya ke dalam tabel pada kolom hasil pengamatan
7.    Ulangi langkah 3 sampai 6 untuk sudut datang yang lain
Hasil pengamatan
No.
d
b
r’
N
1
20o
25


2
300
35


3
40o
45


4
50o
55


5
60o
65



Arah sinar datang dengan arah sinar yang meninggalkan kaca plan parallel adalah
Kesimpulan
1.    Sinardatang dari udara menuju kaca dibiaskan sesuai dengan garis normal dan sinar dari kaca ke udara dibiaskan tidak sesuai denga garis normal
2.    Hasil bagi antara sudut datang dan sudut bias dari beberaa percobaan adalah




10.Pembiasan pada Lensa Cembung

A.  Tujuan


Menyelidiki sifat-sifat pembiasan pada lensa cembung


B.  Alat dan Bahan

A.  Meja optik
B.  Rel presisis
C.  Pemegang slaid diafragma
D.  Tumpakan penjepit (3 buah)
E.  Diafragma 5 celah
F.   Lensa bikonveks
G.  Lensa +100 mm
H.  Rumah lampu
I.     Catu daya
J.   Kabel penghubung (2 buah)
K.  Kertas HVS (2 buah)
L.   Mistar 30 cm

C.  Persiapan Percobaan

1.   Susun alat-alat berurutan: sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optik. Atur kedua keping penutup diafragma hanya menghasilkan 3 celah.
2.   Buatlah garis berpotongan tegak lurus pada kertas. Garis yang pertama sejajar dengan panjang kertas, dibuat di tengah-tengah, garis yang kedua sejajar dengan lebar kertas, dibuat kurang lebih 10 cm, dari tepi kertas bagian depan.
3.   Setelah sumber cahaya dinyalakan, adakan pengaturan pada lensa sehingga berkas sinar nampak tajam dan sejajar di permukaaan meja optik.

D.  Langkah-Langkah Percobaan

A.  Letakkan kertas yang telah diberi garis di atas meja optic.
B.  Letakkan lensa bikonveks diatas kertas HVS dengan sejajar garis kedua.
C.  Nyalakan sumber cahaya dan aturlah lensa ± 100 cm sehingga berkas sinarnya Nampak tajam dan sejajar di permukaan meja optic.
D.  Aturlah lensa bikonveks sehingga berkas sinar datang yang tengah dan berkas sinar yang diteruskan akan merambat melalui garis NM.
E.  Perhatikan berkas sinar datang dan berkas sinar biasnya.
F.   Tandai berkas sinar datang dan berkas sinar yang dibiaskan.
G.  Angkatlah lensa ,gambar jejak-jejak sinar tersebut dengan penggaris. Berilah tanda panah pada sinar datang dan sinar bias pada kertas HVS.
H.  Letakkan kembali kertas HVS.
I.     Letakkan kembali lensa bikonveks.
J.   Ubahlah diafragma 5 celah dengan diagfragama 1 celah.
K.  Aturlah sinar datang sehingga berimpit dengan garis NM.
L.   Ulangi langkah 11, kali ini arahkan berkas sinar datang melewati titik focus.
M. Angkatlah lensa, gambar jejak-jejak sinar tersebut dengan penggaris dan berilah tanda panah untuk arah sinarnya.

E.  Kesimpulan

1.   Pada lensa cembung, sinar-sinar datang yang sejajar NM dibiaskan melalui titik focus.
2.   Pada lensa cembung, sinar datang yang melewati focus dibiaskan melalui gari NM







11.Pembiasan pada Lensa Cekung
Tujuan
Menyelidiki sifat-sifat pembiasan pada lensa cekung

Alat dan Bahan

A.  Meja optik
B.  Rel presisis
C.  Pemegang slaid diafragma
D.  Tumpakan penjepit (3 buah)
E.  Diafragma 5 celah
F.   Lensa bikonkaf
G.  Lensa +100 mm
H.  Rumah lampu
I.     Catu daya
J.   Kabel penghubung (2 buah)
K.  Kertas HVS (2 buah)
L.   Mistar


Persiapan Percobaan

1.   Susun alat-alat berurutan: sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optik. Atur kedua keping penutup diafragma hanya menghasilkan 3 celah.
2.   Buatlah garis berpotongan tegak lurus pada kertas. Garis yang pertama sejajar dengan panjang kertas, dibuat di tengah-tengah, garis yang kedua sejajar dengan lebar kertas, dibuat kurang lebih 10 cm, dari tepi kertas bagian depan.
3.   Setelah sumber cahaya dinyalakan, adakan pengaturan pada lensa sehingga berkas sinar nampak tajam dan sejajar di permukaaan meja optik.

Langkah-Langkah Percobaan

A.  Letakkan kertas yang telah diberi garis di atas meja optic.
B.  Letakkan lensa gabungan diatas kertas HVS dengan lensa bikonveks sejajar garis kedua
C.  Aturlah lensa bikonkaf sehingga berkas sinar datang yang tengah dan berkas sinar yang diteruskan akan merambat melalui garis NM.
D.  Tandai berkas sinar datang dan berkas sinar yang dibiaskan.
E.  Angkatlah lensa ,gambar jejak-jejak sinar tersebut dengan penggaris. Berilah tanda panah pada sinar datang dan sinar bias pada kertas HVS.
F.   Letakkan kembali kertas HVS hasil langkah 5 diatas meja optic dengan posisi M di depan.
G.  Letakkan kembali lensa bikonkaf di atas kertas HVS.
H.  Ubahlah diafragma 5 celah dengan diagfragama 1 celah.
I.     Aturlah sinar datang sehingga berimpit dengan garis MN.
J.   Ulangi langkah 4, kali ini arahkan berkas sinar datang melewati titik fokus.
K.  Angkatlah lensa, gambar jejak-jejak sinar tersebut dengan penggaris dan berilah tanda panah untuk arah sinarnya.



Kesimpulan

1.   Pada lensa cekung, berkas sinar datang yang sejajar MN dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus
2.   Pada lensa cekung, sinar datang yang seolah-olah menuju fokus dibiaskan melalui titik fokus