
TUGAS IPA Pratikum CI2
OPTIK
02. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR
Tujuan
Percobaan:
Menyelidiki sifat
pemantulan cahaya pada cermin datar.
Alat/Bahan
yang digunakan
Nama Alat/Bahan
|
Jumlah
|
|
Nama Alat/Bahan
|
Jumlah
|
Meja optik
|
1
|
|
Rumah lampu
|
1
|
Rel presisi
|
1
|
|
Kaki rel
|
2
|
Pemegang slaid diafragma
|
1
|
|
Catu daya
|
1
|
Diafragma 1 celah
|
1
|
|
Kabel penghubung
|
2
|
Tumpakan berpenjepit
|
3
|
|
Kertas HVS
|
3
|
Cermin kombinasi
|
1
|
|
Mistar 30 cm
|
1
|
Lensa +100 mm
|
1
|
|
Busur derajat
|
1
|
Persiapan
Percobaan:
1. Susunlah
alat-alat dengan urutan: sumber cahaya,
lensa, diafragma, meja optic. Lensa dipasang pada jarak 10 cm dari sumber
cahaya. Jika perlu, putarlah lampu sehingga filamennya pada posisi tegak. Letakkan kertas HVS di atas meja
optic.
2. Taruhlah
cermin kombinasi di atas kertas, permukaan datarnya menghadap diafragma.
3. Hubungkan
catu daya ke sumber tegangan PLN.
4. Pilihlah
tegangan keluaran catu daya 12 volt dengan jalan memutar tombol pemilih
tegangan pada catu daya itu
5. Hubungkan
catu daya dengan sumber cahaya. Coba nyalakan catu daya
6. Pada
saat lampu menyala, seharusnya pada kertas tampak jelas berkas sinar sempit.
Jika tidak berhasil, geser lensa dengan merubah posisi tumpakan berpenjepit ke
kanan dank e kiri sampai tampak jelas sinar sempit.
Langkah-
langkah percobaan
1. Pindahkan
cermin kombinasi dan gambarkan garis ab pada kertas hvs , letakkanlah kertas
tersebut di atas meja optik. Letakkan kembali cermin kombinasi dengan permu
dipasang pada jarak 10 cm dari sumber cahaya. Jika perlu, putarlah lampu
sehingga filamennya pada posisi kaan
datar berimpit dengan garis AB.
2. Nyalakan
lampu , arahkan sinar datang(sinar yang keluar dari diafragma) kea rah
permukaan datar(dianggap sebagai cermin
datar). Putar meja optic atau kertas agar sinar datang membentuk sudut.
3. Garislah
jejak-jejak sinar pada kertas HVS.
4. Mmatikan
lampu, ambillah kertas hvs dari meja optik. Buatlah garis tegak lurus pada
garis vertical di titik O. Garis tegak lurus pada O itu disebut garis normal.
5. Ukurlah
besar sudut d dan p , lalu masukkanlah hasil pengukuran itu pada tabel hasil
pengamatan
6. Lakukan
3 kali percobaan dengan langkah yang sama dengan no 1 s/d no 5 pada kertas HVS
yang berbeda dengan sudut datang yang berbeda-beda
Hasil
Pengamatan
1.a. Sudut datang (d) ialah sudut antara....
dan..
b.
Sudut pantul (p) ialah sudut antara...dan.
2
No
|
Sudut
datang(d)
|
Sudut
pantul(p)
|
1
|
15
|
15
|
2
|
20
|
20
|
3
|
25
|
25
|
Kesimpulan
1. Pada
cermin datar sinar datang akan dipantulkan menjadi sinar pantul
2. Pada
cermin datar besarnya sudut pantul sama dengan sudut datang
04.PEMANTULAN CAHAYA PADA
CERMIN CEKUNG
Tujuan Percobaan
Menyelidiki
sifat-sifat cahaya pada cermin cekung
Alat/Bahan Yang Digunakan
Nama Alat/Bahan
|
Jumlah
|
|
Nama Alat/Bahan
|
Jumlah
|
Meja optic
|
1
|
|
Rumah lampu
|
1
|
Rel presisi
|
1
|
|
Kaki rel
|
2
|
Pemegang slaid diafragma
|
1
|
|
Catu daya
|
1
|
Diafragma 5 celah
|
1
|
|
Kabel penghubung
|
2
|
Tumpakan berpenjepit
|
3
|
|
Kertas HVS
|
3
|
Cermin kombinasi
|
1
|
|
Mistar 30 cm
|
1
|
Lensa +100 mm
|
1
|
|
Pensil
|
1
|
Persiapan Percobaan
1.
Susunlah alat-alat dengan
urutan sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optik
2.
Buatlah garis A dan B pada
kertas HVS, lalu letakkan kertas itu di atas meja optik
3.
Lakukan pengaturan
seperlunya pada sumber cahaya dan catu daya seperti pada percobaan sebelumnya.
Atur (geser) keping penutup agar diafragma hanya menghasilkan 3 celah lalu
nyalakan sumber cahaya. Aturlah jarak lensa terhadap sumber cahaya agar didapat
sinar yang sejajar dan jelas pada meja optik (kertas)
Langkah-langkah Percobaan
1.
Dengan menggeseser meja
optik atau kertas, aturlah agar berkas sinar datang yang tengah berimpit dengan
garis NO pada kertas
2.
Hadapkan cermin kombinasi
bagian cekungnya ke sumber cahaya. Atur cermin agar sinar pantul yang ditengah
berimpit dengan NO
3.
Gambarlah garis permukaan
cermin dan tandailah semua jejak sinar datang dan sinar pantul (jangan digaris
dulu). Matikan catu daya
4.
Angkatlah cermin, garislah
jejak-jejak sinar datang dan sinar pantul dengan mistar
5.
Berilah tanda panah pada
sinar datang dan sinar pantul.
6.
Ubahlah diafragma 5 celah
menjadi diafragma 1 celah dengan cara menggeser kedua keping penutup. Hidupkan
catu-daya, arahkan sinar 1celah pada sinar pantul
7.
Ulangi untuk masing-masing
jejak sinar pantul yang telah digaris. Kemanakah sinar pantul cermin cekung?
8.
Tempelkan hasil percobaan
yang telah dilakukan
Hasil Pengamatan
![]() |
05.Pemantulan Cahaya Pada
Cermin Cembung
Tujuan
Mengetahui sifat
pemantulan cahaya pada cermin cembung
Alat dan Bahan
Nama Alat
|
Jumlah
|
Meja Optik
|
1
|
Rel Presisi
|
1
|
Pemegang slaid diafragma
|
1
|
Diafragma 1 celah
|
1
|
Tumpakan berpenjepit
|
3
|
Cermin cembung
|
1
|
Busur derajat
|
1
|
Lensa +100 mm
|
1
|
Rumah lampu
|
1
|
Kaki rel
|
2
|
Catu-daya
|
1
|
Kabel penghubug
|
2
|
Kertas HVS
|
3
|
Mistar 30 cm
|
1
|
Pensil
|
1
|












![]() |
![]() |






Kesimpulan
1. Perpanjangan garis garis sinar pantul ke
arah belakang cermin cembung, sehingga berpotongan di suatu titik. Titik itu
disebut titik fokus
2.Pada cermin cembung
a.sinar datang yang sejajar sumbu utama
dipantulkan seolah-olah berasal dari Titik fokus
b. Sinar yang datang seolah-olah menuju titik
fokus akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
06.Pemantulan Cahaya Pada Kaca Setengah Lingkaran
Tujuan
Menyelidiki hubungan antara sinar datang dan
sinar bias pada pembiasan dari udara ke kaca dan dari kaca ke udara
Alat
dan Bahan
Nama Alat
|
Jumlah
|
Meja Optik
|
1
|
Rel Presisi
|
1
|
Pemegang slaid diafragma
|
1
|
Diafragma 1 celah
|
1
|
Tumpakan berpenjepit
|
3
|
Kaca setengah lingkaran
|
1
|
Busur derajat
|
1
|
Lensa +100 mm
|
1
|
Rumah lampu
|
1
|
Kaki rel
|
2
|
Catu-daya
|
1
|
Kabel penghubug
|
2
|
Kertas HVS
|
3
|
Mistar 30 cm
|
1
|
Pensil
|
1
|
Hasil
Pengamatan
NO
|
Sudut
Datang (d)
|
Sudut Bias
(b)
|
1
|
20o
|
25o
|
2
|
35o
|
40o
|
3
|
40o
|
45o
|
4
|
50o
|
55o
|
5
|
55o
|
60o
|
6
|
60o
|
65o
|
Kesimpulan
1.Apabila sinar datang dari udara masuk ke
kaca maka sinar akan dibelokkan oleh kaca. Pembelokan disebut Pembiasan
2.Pada pembiasan dari udara ke kaca, sudut
bias yang terjadi akan lebih besar dari sudut datang
3.Apabila sinar datang dari medium yang
kurang rapat ke medium yang lebih rapat yang terkadi adalah dibelokkan
07. Pemantulan Sempurna
Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan
getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari – hari
Kompetensi Dasar
6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan
hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa
Tujuan Percobaan
Menyelidiki terjadinya pemantulan
sempurna
Alat/Bahan Yang Digunakan
No.
Katalog
|
Nama
alat/Bahan
|
jml
|
No.
Katalog
|
Nama
alat/Bahan
|
jml
|
FPT 16.01
|
Meja optik
|
1
|
FPT 16.04
|
Kaki rel
|
2
|
FPT 16.02
|
Rel Presisi
|
1
|
FPT 16.05
|
Rumah lampu
|
1
|
FPT 16.06
|
Pemegang slaid diafragma
|
1
|
KAL 60
|
Catu-daya
|
1
|
FPT 16.14
|
Lensa +100 mm
|
1
|
KAL 98
|
Kabel penghubung
|
2
|
FPT 16.09
|
Diafragma 1 celah
|
1
|
-
|
Kertas HVS
|
1
|
FPT 16.18
|
Kaca setengah ligkaran
|
1
|
-
|
Mistar 30 cm
|
1
|
FPT 16.17
|
Tumpakan berpenjepit
|
3
|
-
|
Busur derajat
|
1
|
Persiapan percobaan:
1.
Susun alat alat dengan urutan: sumber cahaya,
lensa(kondensor), diafragma, meja optik
2.
Lensa diletakkan pada jarak 10 cm dari sumber
cahaya
3.
Pada HVS, gambarlah dua titik berpotongan
tegak lurus (O) di tengah kertas
4.
Letakkan kertas HVS pada meja optik
5.
Letakkankaca setengah lingkaran di atas
kertas HVS, usahakan agar tengah-tengah kaca setengah lingkaran terletak di
titik O
Langkah langkah percobaan:
1.
Nyalakan catu-daya,arahkan berkas sinar
datang agar masuk dalam kacamenuju ke titik O
2.
Perhatika sinar bias yang keluar dari kaca,
putarlah kertas bersama kaca perlahan lahan sehingga sinar bias bergeser ke
arah garis. Putarlah terus perlahan- lahan sehingga sudut bias akan berhimpit
dengan garis Catatan:
Percobaan
ini perlu dilakukan denga cermat. Pada saat sinar bias akan berhimpit denga
garis, sinar bias akan berangsur- angsur hilang,dan akan tampak sinar pantul.
3.
Berilah tanda pada sinar datang saat sinar
bias berimpit dengan garis tengah. Pada keadaan ini sudut datangnya disebut
sudut batas.
4.
Putarlah kaca perlahan lahan enadi sinar
pantul. Pada keadaan ini terjadi pemantulan sempurna.Tandai sinar baru ini.
5.
Angkatlah kaca, Gambarkan sinar datang, sinar
bias, dan sinar pantul
6.
Tempelkan hasilnya pada hasil pengamatan
Kesimpulan
1.
Pada pembiasan dari kaca (medium lebih rapat)
masuk ke udara (medium kurang rapat maka sinar biasnya melenceng dari garis
normal
2.
Sudut batas adalah sudut datang yang
menghasilkan sinar bias yang berimpit dengan garis
3.
Pemantulan sempurna terjadi bila sudut
datangnya 45 derajat
08. PEMBIASAN PADA KACA PLAN PARAREL
Standar kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan
getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari – hari
Kompetensi Dasar
6.3
Menyelidiki sifat pembiasan pada kaca plan-
pararel
Alat/Bahan yang digunakan
No.
Katalog
|
Nama
alat/Bahan
|
jml
|
No.
Katalog
|
Nama
alat/Bahan
|
jml
|
FPT 16.01
|
Meja optik
|
1
|
FPT 16.04
|
Kaki rel
|
2
|
FPT 16.02
|
Rel Presisi
|
1
|
FPT 16.05
|
Rumah lampu
|
1
|
FPT 16.06
|
Pemegang slaid diafragma
|
1
|
KAL 60
|
Catu-daya
|
1
|
FPT 16.14
|
Lensa +100 mm
|
1
|
KAL 98
|
Kabel penghubung
|
2
|
FPT 16.09
|
Diafragma 1 celah
|
1
|
-
|
Kertas HVS
|
1
|
FPT 40
|
Balok kaca
|
1
|
KSM 25
|
Penggaris logam
|
1
|
FPT 16.17
|
Tumpakan berpenjepit
|
3
|
-
|
Busur derajat
|
1
|
Persiapan percobaan:
1.
Susun alat alat dengan urutan: sumber cahaya,
lensa(kondensor), diafragma, meja optik
2.
Pada HVS, gambarlah dua titik berpotongan
tegak lurus (O) di tengah kertas
3.
Pada titik potong kedua garis tersebut,
buatlah garis- garis bersudut 20o, 30o, 40o,
dst.
4.
Letakkan kertas HVS pada meja optik dan balok
kaca di atas kertas
5.
Lensa diletakkan pada jarak 10 cm dari sumber
cahaya dan aturlah lampu sehingga filamennya tegak
Langkah langkah percobaan:
1.
Nyalakan catu-daya ke sumber tegangan PLN.
Pastikan catu-daya delam keadaan tidak bekerja (mati)
2.
Aturlah tegangan keluaran catu-daya pada
tegangan 12 volt, kemudian hidupkan catu daya sehingga dihasilkan berkas cahaya
dari sumber cahaya
3.
Geser kertas sehingga sinar datang berimpit
dengan garis yang bersudut 20o terhadap garis panjang. Dengan demikian
sudut datang sama dengan 20o
4.
Tarik garis tepat pada sisi belakang kaca
plan-pararel kemudian buatlah 2 tanda silang tepat pada sinar yang keluar(
meninggalkan) dari kaca plan pararel
5.
Singkirkan kaca plan parallel dan buatlah
garis normal n untuk mengetahui r’ (sudut arah sinar saat meninggalkan kaca
plan parallel)
6.
Ukurlah sudut bias dan r’, lalu isikan
hasilnya ke dalam tabel pada kolom hasil pengamatan
7.
Ulangi langkah 3 sampai 6 untuk sudut datang
yang lain
Hasil pengamatan
No.
|
d
|
b
|
r’
|
N
|
1
|
20o
|
25
|
|
|
2
|
300
|
35
|
|
|
3
|
40o
|
45
|
|
|
4
|
50o
|
55
|
|
|
5
|
60o
|
65
|
|
|
Arah sinar datang dengan arah sinar
yang meninggalkan kaca plan parallel adalah
Kesimpulan
1.
Sinardatang dari udara menuju kaca dibiaskan
sesuai dengan garis normal dan sinar dari kaca ke udara dibiaskan tidak sesuai
denga garis normal
2.
Hasil bagi antara sudut datang dan sudut bias
dari beberaa percobaan adalah
10.Pembiasan pada Lensa Cembung
A.
Tujuan
Menyelidiki
sifat-sifat pembiasan pada lensa cembung
B. Alat dan Bahan
A. Meja optik
B. Rel presisis
C. Pemegang slaid
diafragma
D. Tumpakan
penjepit (3 buah)
E. Diafragma 5
celah
F.
Lensa bikonveks
G. Lensa +100 mm
H. Rumah lampu
I.
Catu daya
J.
Kabel penghubung (2 buah)
K. Kertas HVS (2
buah)
L.
Mistar 30 cm
C.
Persiapan
Percobaan
1. Susun
alat-alat berurutan: sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optik. Atur kedua
keping penutup diafragma hanya menghasilkan 3 celah.
2. Buatlah
garis berpotongan tegak lurus pada kertas. Garis yang pertama sejajar dengan
panjang kertas, dibuat di tengah-tengah, garis yang kedua sejajar dengan lebar
kertas, dibuat kurang lebih 10 cm, dari tepi kertas bagian depan.
3. Setelah
sumber cahaya dinyalakan, adakan pengaturan pada lensa sehingga berkas sinar
nampak tajam dan sejajar di permukaaan meja optik.
D.
Langkah-Langkah
Percobaan
A.
Letakkan kertas
yang telah diberi garis di atas meja optic.
B.
Letakkan lensa
bikonveks diatas kertas HVS dengan sejajar garis kedua.
C.
Nyalakan sumber
cahaya dan aturlah lensa ± 100 cm sehingga berkas sinarnya Nampak tajam dan
sejajar di permukaan meja optic.
D.
Aturlah lensa
bikonveks sehingga berkas sinar datang yang tengah dan berkas sinar yang
diteruskan akan merambat melalui garis NM.
E.
Perhatikan berkas
sinar datang dan berkas sinar biasnya.
F.
Tandai berkas sinar
datang dan berkas sinar yang dibiaskan.
G.
Angkatlah lensa
,gambar jejak-jejak sinar tersebut dengan penggaris. Berilah tanda panah pada
sinar datang dan sinar bias pada kertas HVS.
H.
Letakkan kembali
kertas HVS.
I.
Letakkan kembali
lensa bikonveks.
J.
Ubahlah diafragma 5
celah dengan diagfragama 1 celah.
K.
Aturlah sinar
datang sehingga berimpit dengan garis NM.
L.
Ulangi langkah 11,
kali ini arahkan berkas sinar datang melewati titik focus.
M.
Angkatlah lensa,
gambar jejak-jejak sinar tersebut dengan penggaris dan berilah tanda panah
untuk arah sinarnya.
E. Kesimpulan
1.
Pada lensa cembung, sinar-sinar datang yang sejajar
NM dibiaskan melalui titik focus.
11.Pembiasan pada Lensa Cekung
Tujuan
Menyelidiki
sifat-sifat pembiasan pada lensa cekung
Alat dan
Bahan
A.
Meja optik
B.
Rel presisis
C.
Pemegang slaid diafragma
D.
Tumpakan penjepit (3 buah)
E.
Diafragma 5 celah
F.
Lensa bikonkaf
G.
Lensa +100 mm
H.
Rumah lampu
I.
Catu daya
J.
Kabel penghubung (2 buah)
K.
Kertas HVS (2 buah)
L.
Mistar
Persiapan
Percobaan
1.
Susun alat-alat berurutan: sumber cahaya,
lensa, diafragma, meja optik. Atur kedua keping penutup diafragma hanya
menghasilkan 3 celah.
2.
Buatlah garis berpotongan tegak lurus pada
kertas. Garis yang pertama sejajar dengan panjang kertas, dibuat di
tengah-tengah, garis yang kedua sejajar dengan lebar kertas, dibuat kurang
lebih 10 cm, dari tepi kertas bagian depan.
3.
Setelah sumber cahaya dinyalakan, adakan
pengaturan pada lensa sehingga berkas sinar nampak tajam dan sejajar di
permukaaan meja optik.
Langkah-Langkah
Percobaan
A. Letakkan
kertas yang telah diberi garis di atas meja optic.
B. Letakkan
lensa gabungan diatas kertas HVS dengan lensa bikonveks sejajar garis kedua
C. Aturlah lensa
bikonkaf sehingga berkas sinar datang yang tengah dan berkas sinar yang
diteruskan akan merambat melalui garis NM.
D. Tandai berkas
sinar datang dan berkas sinar yang dibiaskan.
E. Angkatlah
lensa ,gambar jejak-jejak sinar tersebut dengan penggaris. Berilah tanda panah
pada sinar datang dan sinar bias pada kertas HVS.
F.
Letakkan kembali kertas HVS hasil langkah 5
diatas meja optic dengan posisi M di depan.
G. Letakkan
kembali lensa bikonkaf di atas kertas HVS.
H. Ubahlah
diafragma 5 celah dengan diagfragama 1 celah.
I.
Aturlah sinar datang sehingga berimpit dengan
garis MN.
J.
Ulangi langkah 4, kali ini arahkan berkas
sinar datang melewati titik fokus.
K. Angkatlah
lensa, gambar jejak-jejak sinar tersebut dengan penggaris dan berilah tanda
panah untuk arah sinarnya.
Kesimpulan
1.
Pada lensa cekung, berkas sinar datang yang
sejajar MN dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus
2.
Pada lensa cekung, sinar datang yang
seolah-olah menuju fokus dibiaskan melalui titik fokus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar